5 Cara Mengatasi Gejala OCD yang Kambuh Agar Tidak Ketahap Kecanduan
Sumber: wikihow.com

Health / 3 May 2023

Kalangan Sendiri

5 Cara Mengatasi Gejala OCD yang Kambuh Agar Tidak Ketahap Kecanduan

Bella Tiurma Official Writer
1196

Seseorang yang mengidap OCD akan terlihat dari tanda-tanda yang obsesif dan komplusif, tetapi ada beberapa kasus hanya memiliki tanda salah satunya saja. Kondisi ini dialami oleh pesepak bola internasional ternama, David Beckham melalui laman The Guardian yang menceritakan kondisi dirinya yang mengidap gangguan mental OCD.

Dalam kasus ini David Beckham menjelaskan bahwa dirinya harus membuat segala sesuatunya dalam garis lurus atau semuanya harus berpasangan, daan semuanya harus sempurna. 

“Fakta bahwa ketika semua orang sudah tidur, saya pergi berkeliling, membersihkan lilin, menyalakan lampu ke pengaturan yang tepat, memastikan semuanya rapi. Saya benci turun di pagi hari dan ada cangkir, piring, dan mangkuk.” Sambung David dalam kutipan The Guardian. 

Tak hanya itu, David pun mengaku bahwa dirinya hingga kecanduan terhadap rasa sakit, dimana ia secara terus menerus membuat tato di tubuhnya. Oleh karena itu, merujuk pada kondisi yang terjadi pada David Beckham, ada baiknya setiap orang dapat mengatasi lebih awal supaya tidak masuk ke tahap kecanduan.

Baca Juga : Terlalu Terobsesi, Pertanda Gangguan Obsesif Kompulsif

Berikut 5 cara mengatasi gejala OCD agar tidak masuk ke dalam tahap kecanduan 

1. Identifikasi Penyebabnya 

Dalam mengelola gejala OCD bagi pengidap, langkah pertama yang dapat dilakukan adalah mencari tahu dan memahami apa penyebab kambuhnya. Dengan membuat sebuah catatan kecil untuk menuliskan setiap hal-hal kecil maupun besar yang memiliki kemungkinan sebagai pemicu. 

Kemudian setiap penderita OCD dapat menilai intensitasnya setiap kali merasakan tanda-tanda OCD tersebut kambuh. Ketika semuanya teridentifikasi dengan baik, setiap penderita dapat merancang strategi untuk mengatasinya atau dapat mengatasi setiap pemicunya satu per satu secara bertahap. 

Melalui pengindetifikasian ini, penderita dapat dengan mudah untuk mengatisipasi dorongan-dorongan yang akan muncul. 

2. Melawan dan Menantang Situasi Obsesif dan Kompulsif 

Ketika situasi obsesif dan komplusif menghampiri penderita, dengan menghindari pemicunya memang sebuah ide yang sangat baik. Namun dalam kondisi tertentu terlau seringnya menghindari hal yang menjadi pemicunya, akan membuat penderita semakin merasakan takut hanya dengan memikirkannya saja. 

Berbeda halnya dengan penderita yang mau mencoba untuk melawan dan menantang pemicu yang mendorong sikap obsesif dan komplusif muncul. Hal ini juga digunakan pada saat terapi untuk OCD, yaitu exposure and response prevention (ERP).

Baca Juga : 5 Fakta Dibalik Penyakit OCD yang Banyak Dialami Orang-orang Saat Ini

Cara ini akan membuat penderita OCD akan mendapatkan dirinya menjadi lebih terbuka dalam mencari cara yang lebih positif dan realistis lagi dalam mengatasi gejalanya. 

3. Menunda Melakukan Hal yang Dilakukan Secara Berulang 

Penundaan untuk melakukan sesuatu secara berulang, seperti harus mencuci tangan ketika memegang barang. Penderita OCD dapat menunda atau menahan diri untuk tidak melakukannya sesegara mungkin. 

Cara ini dapat dilakukan oleh setiap penderita secara berulang hingga merasakan kenyamanan untuk tidak melakukannya secara berulang.  

4. Rileks dan Mengontrol Tingkat Setres 

Pada saat penderita mengalami setres akan menjadi sebuah pemicu yang mungkin bisa memperburuk gejalanya. Sehingga setiap penderita dapat mengkondisikan dirinya menjadi rileks dan mengendalikan tingkat setres. 

Setiap penderita dapat melakukan berbagai kegiatan positif, seperti yoga atau meditasi, membaca buku, mendengarkan musik, atau menghabiskan waktu bersama hewan peliharaan 

5. Melakukan Gaya Hidup Sehat 

Melalui gaya hidup dapat membantu setiap penderita untuk mengatasi gejala OCD, yang dapat dimulai dari membiasakan diri memakan makanan gizi seimbang, rutin berolahraga, memiliki kualitas tidur yang baik, dan tidak mengkonsumsi alkohol ataupun rokok.

Sumber : hallosehat | halodoc | detikHealth
Halaman :
1

Ikuti Kami